Pemberian ASI Eksklusif dilakukan dari menit pertama bayi lahir,
diletakan di dada ibunya sehingga bayi dapat menyusu sendiri, sampai
pada umur bayi 6 bulan, tanpa diberi apapun selain ASI. Tidak susu
formula, air putih, air gula apalagi makanan padat.
Pada tahun 1997-2002 American Academy of Pediatric merekomendasikan
bahwa ASI sumber makanan tunggal untuk bayi sampai 6 bulan pertama
kehidupannya. Dilanjutkan dengan makanan pendamping ASI pada umur bayi 6
bulan sampai bayi berumur 2 tahun (AAP 1997, 2002).
ASI eksklusif memiliki nutrisi terbaik baik dari sisi kualitas atau kuantitas,
untuk masa pertumbuhan Otak yaitu umur 0 – 6 bulan. Selain itu hanya ASI
yang mengandung zat pertumbuhan otak ( DHA, AA, Taurin,Lactosa ) yang
hanya sedikit sekali terkandung pada susu sapi atau bahkan tidak ada
sama sekali. Maka, apabila si bayi kekurangan gizi berat pada masa
percepatan pertumbuhan otak ini (0-6 bulan) akan terjadi pengurangan
jumlah sel otak 15-20%.
Pemberian ASI eksklusif adalah starting point dimana sang bayi mendapat
rangsangan dari ibunya, belaian, ungkapan sayang, pandangan dan
kata-kata yang terlontar oleh ibu adalah mediator pembelajaran yang
menjadi stimulasi otak untuk mengenal alam semesta. Follow up Studi di
New Zealand,mengatakan bahwa bayi-bayi yang disusui menunjukan
perkembangan bahasa dan IQ lebih tinggi pada usia 3,5 dan 7 tahun.lalu
pada tahun 1998 penelitian terhadap 1000 anak selama 18 tahun di New
Zealand juga menyebutkan, Anak ASI mempunyai IQ dan mencapai tingkatan
akademik lebih tinggi. Kemudian diperkuat oleh penelitian di Jama tahun
2002 yang dilakukan pada 3253 orang di Denmark, hasilnya ada korelasi
kongkrit antara lamanya pemberian ASI dan peningkatan IQ, orang yang
disusui kurang dari 1 bulan mempunyai IQ 5 point lebih rendah dari yang
disusui setidaknya 7-9 bulan.
Pemberian ASI secara ekslusif sampai bayi berusia 6 bulan akan menjamin tercapainya pengembangan potensi antara lain kecerdasan anak secara optimal. Karena dalam kandungan ASI terdapat nutrien-nutrien khusus yang diperlukan otak bayi agar tumbuh optimal. Berikut Zat-zat yang terkandung di dalam ASI beserta manfaatnya:
Manfaat Pemberian ASI untuk sang Ibu
- Imunoglobulin bermanfaat melindungi tubuh terhadap infeksi.
- Zat anti stapilokokus bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan stapilokokus.
- Komplemen C3 dan C4 mempunyait dalam daya opsenik.
- Lisozim bermanfaat untuk menghancurkan dinding sel bakteri.
- Laktoperoksidase bermanfaat untuk membunuh streptococcus.
- Laktoferin bermanfaat untuk membunuh beberapa jenis organisme.
- Sel darah putih ---> Fagositosit, membuat C3 dan C4, Laktoferin, S IgA.
- Menyusui meringankan dan mencegah postpartum hemorrhage (perdarahan pada rahim), karena ketika payudara di hisap merangsang tubuh ibu untuk mengeluarkan hormon oxytocin dimana hormon ini dapat untuk mengerutkan rahim hingga hampir kembali seperti seukuran semula.
- Setiap kali ibu menyusui, maka akan merasakan kontraksi pada rahim. Dan ini tanda jika hormon oxytocin sedang bekerja.
- Menyusui membuat Ibu terhindar dari kangker payudara, semakin lama menyusui semakin kecil resiko itu diturunkan menurut penelitian di UK, China, Jepang, New Zealand dan Mexico.
- Menyusui juga melindungi Ibu dari kangker indung telur dan kangker leher rahim. Selain itu menyusui juga melindungi Ibu dari osteoporosis karena setelah menyusui kepadatan tulang Ibu akan kembali seperti sebelum hamil bahkan jauh lebih baik. Menurunkan resiko dari "hip fractures" setelah menapouse.
- Menyusui dapat menurunkan berat badan. Seorang Ibu yang menyusui tidak perlu diet untuk mengembalikan postur tubuh seperti sebelum hamil, karena memproduksi ASI membutuhkan 600-800 kalori sehari dan hal ini sebanding dengan bersepeda pada tanjakan selama 1 jam atau berenang 30 kali putaran.
- Hormon Prolactin adalah salah satu hormon yang di produksi saat menyusui, kegunaan hormon ini adalah untuk mengurangi stres (adrenalin) dan membuat Ibu lebih rileks. Prolactin dijuluki hormon keibuan "Mothering hormone" dan membantu ikatan Ibu dan anaknya.
- Menyusui selain mempererat hubungan antara Ibu dengan buah hati, sang Ibu juga dapat mengenal karakter atau sifat sang buah hati lebih dalam lagi sehingga akan lebih mudah untuk mendidiknya.
Betapa besarnya manfaat ASI yang di anugerahkan kepada Ibu, kalau masih sanggup memberikan ASI kenapa tidak kan??
Dihimpun dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar